Tiga Alasan Kartu ATM Harus Diganti jadi Berbasis Chip
(ilustrasi)
JAKARTA- Kalangan perbankan menghimbau nasabah
agar mengganti kartu debit miliknya menjadi kartu yang berbasis chip. Kartu
berbasis chip ini dinilai lebih aman dan sesuai dengan arahan Bank Indonesia.
Adapun imbauan ini sesuai
dengan arahan dari Bank Indonesia (BI) melalui Surat Edaran (SE) Nomor
17/52/DSKP tentang implementasi Standar Nasional Teknologi Chip dan Penggunaan
Personal Identification Number Online (PIN) enam digit terhadap kartu ATM dan
kartu debit yang diterbitkan di Indonesia.
Pihak perbankan pun melakukan penggantian kartu ATM berbasis
magnetic stripes ke chip ini ditentukan dalam jangka waktu tertentu. Apabila
masa penggantian berakhir, maka kartu ATM berbasis magnetic stripes akan
diblokir.
Berdasarkan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) seperti
dikutip Sabtu (26/6) kartu ATM berbasis chip memiliki sejumlah keunggulan
dibandingkan dengan kartu ATM berbasis ATM magnetic stripes, antara lain:
1. Data Lebih Aman
Perbedaan yang paling mendalam dari kedua ATM ini adalah
teknologi, kartu ATM berbasis chip mempunyai proses otentikasi akses ke
jaringan ATM ataupun EDC sedangkan kartu ATM berbasis magnetic stripe tidak
mempunyai proteksi ataupun password terhadap data yang ada.
Hal ini yang menjadikan kartu ATM berbasis magnetic stripe mudah
dibaca dan dicuri pihak tak bertanggung jawab. Sedangkan kartu ATM berbasis
chip selain berfungsi meningkatkan keamanan bertransaksi juga memiliki sejumlah
keunggulan lain di antaranya interoperabilitas instrumen sejalan dengan
semangat Gerbang Pembayaran Nasional (GPN).
2. Tidak Bisa Digandakan Kartu
ATM berbasis magnetic stripes mudah digandakan karena data nomor
kartu, expire date, nama nasabah, dan lainnya disimpan pada magnetic stripes.
Terminal dan bank host pun tidak dapat memastikan keaslian kartu yang digunakan
pada saat transaksi.
Pada kartu berbasis chip tidak mudah digandakan karena data yang
disimpan dapat lebih banyak di dalam chip yang memiliki CPU, memory, sistem
operasi, aplikasi, dan fungsi kriptografi. Adapun, keaslian kartu dapat
dipastikan dengan metode offline CAM dan online CAM.
3. Fisik yang Tidak Ringkih
Jika melihat perbedaan dari fisik, kartu ATM berbasis magnetic
stripes memiliki pola garis hitam memanjang pada bagian belakang kartu, di mana
putih hitam di bagian belakang kartu itu menyimpan data dan akan terbaca ketika
kamu melakukan transaksi.
Pita hitam tersebutlah yang mengirimkan data EDC melalui gesekan
magnetik. Adapun, ketika pita hitam pada kartu ATM berbasis magnetic stripes
rusak, maka kartu ATM sulit terbaca.
Sedangkan kartu ATM berbasis chip memiliki chip di bagian kiri
depan kartu ATM. Di dalam chip tersebut ada penyimpan data yang jauh lebih
banyak dikarenakan chip tersebut memiliki CPU, memory, sistem operasi, aplikasi
dan fungsi kriptografi.(sumber:republika.co.id)